Minggu, 12 Mei 2019

Resensi Novel Hello Salma Sequel dari Dear Nathan Karya Erisca Febriani

Arti Menghargai dan Dihargai


Judul Buku : Hello Salma
Penulis : Erisca Febriani
Penerbit : Coconut Books
Tahun : 2018
Tebal : 384 halaman
Harga : Rp 95.000,-

Erisca Febriani merupakan salah satu penulis muda berbakat dari Indonesia. Erisca lahir di Bandar Lampung, 25 Maret 1998. Saat ini, Erisca sedang menenempuh pendidikan di Universitas Lampung Indonesia.

Saat duduk di bangku sekolah menengah bawah, Erisca menulis cerita fanfiction tentang boyband Korea “Shinee” dan mengirim kepada teman-temannya. Cerita tersebut mendapat respon positif sehingga Erisca mulai menulis cerita fanfiction lain di Facebook. Setelah sukses menulis di Facebook, Erisca banting setir menulis di Wattpad dengan genre yang berbeda, yaitu teenfiction. Karya teenfiction pertamanya adalah Dear Nathan. Dear Nathan berhasil menarik milyaran pembaca di Wattpad dan naik cetak hingga berulang kali. Selain itu, Dear Nathan juga dilirik oleh produser film dan berhasil merebut penonton hingga lebih dari tujuh ratus ribu.

Keberhasilan Dear Nathan mendorong Erisca untuk menulis kelanjutan dari novel tersebut yang berjudul Hello Salma. Novel ini lebih banyak menceritakan kehidupan Salma dengan keluarganya yang berbanding terbalik dengan Dear Nathan yang lebih menceritakan kehidupan Nathan dengan keluarganya. Walaupun begitu, novel ini sangat erat hubungannya dengan Dear Nathan.

Kata ‘putus’ terucap dengan mudah pada bibir Salma karena Nathan kembali kekebiasaan buruknya, yaitu berkelahi. Nathan pun belum sempat menjelaskan penyebab ia berkelahi sehingga Nathan merasa perjuangannya sudah tidak dihargai lagi oleh Salma. Pada akhirnya Nathan memutuskan untuk pindah sekolah.

Kehidupan Salma setelah putus dengan Nathan terasa membosankan dan melelahkan karena orang tua Salma mengharuskannya untuk melanjutkan pendidikan di fakultas kedokteran. Keinginan orang tua Salma bertolak belakang dengan keinginannya, tetapi Salma tetap mengusahakannya. Pada akhirnya usaha Salma pun sia-sia karena Salma tidak diterima di fakultas kedokteran dan Salma harus menunda kuliah selama satu tahun.

Sementara itu, di sekolah baru, Nathan bertemu dengan seorang gadis tertutup korban perundungan akibat status-status menyedihkan yang ditulisnya di media sosial. Rebecca, gadis itu mengingatkan Nathan pada ibunya. Nathan pun bertekad menyelamatkan gadis itu dari keterpurukannya dan akhirnya berhasil. Setelah itu, Rebecca membuat komunitas untuk penderita depresi yang ia beri nama Love your Self.

Selama masa menunggu kuliah Salma merasa malu terhadap keluarganya sehingga Salma merasa depresi. Kemudian, Salma bergabung dengan komunitas Love your Self. Salma merasa nyaman setelah bergabung di komunitas tersebut. Di komunitas tersebutlah terjadi pertemuan kembali antara Nathan dengan Salma. Setelah Nathan mengetahui kondisi Salma sekarang, Nathan bertekad menolong Salma seperti yang Salma lakukan dahulu sehingga Salma dan Nathan akrab kembali.

Akhirnya Nathan berhasil mengubah kehidupan Salma. Salma menjadi berani untuk menyatakan apa yang ia inginkan sesungguhnya kepada orang tuanya. Orang tua Salma akhirnya luluh dan membebaskan Salma untuk melanjutkan pendidikan di fakultas yang Salma inginkan. Karena Salma ingin menjadi penulis, Salma memutuskan kuliah di fakultas Sastra Indonesia.

Terdapat penerbit buku yang ingin menerbitkan cerita Salma yang ia unggah di blog pribadinya. Salma pun sangat gembira dan akhirnya impiannya pun tercapai. Orang tua Salma bangga terhadapnya. Saat launching buku pertamanya, Nathan menyatakan perasaannya pada Salma dan mereka kembali bersatu. Untuk kelanjutan kisah mereka biarkan Tuhan yang menentukan.

Cerita yang diangkat dalam novel ini sederhana, namun mengandung banyak pelajaran yang dapat diambil. Bahasa yang digunakan dalam novel ini mudah dipahami dan memiliki ending yang menggantung sehingga menarik pembaca untuk membacanya hingga berulang kali. Selain itu, terdapat beberapa bahasa daerah yang dilengkapi dengan terjemahannya sehingga tidak membingungkan pembaca. Hal yang patut diberi masukan adalah cover yang kurang menarik dan terdapat beberapa penulisan kata yang salah. Selain itu, harga dari novel ini kurang pas di kantong pelajar.

Novel ini layak dibaca oleh remaja karena novel ini mengangkat kisah 
kehidupan dan percintaan masa remaja. Novel ini mengajarkan kita betapa pentingnya menghargai orang lain. Selain itu, novel ini memberi hiburan yang bermakna.

Sekian dulu resensi dari aku. Jangan lupa share and comment. OKE THANK YOU BYE..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar